SUKABUMIUPDATE.com – Forum Komunikasi Doa Bangsa ( FKDB) terus melakukan aktivitas produktif pada sektor ekonomi di berbagai wilayah, salah satunya adalah di area kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Lampung yang berfokus pada bidang pertanian. 

Masalah Ketersediaan pangan dan Kemandirian petani adalah satu issue yang diangkat dalam program ini, dengan menggandeng petani lokal, FKDB melakukan Kerjasama Kemitraan tahap 1 untuk komoditas singkong. dimana total lahan yang akan digarap pada kerjasama ini adalah seluas 1 hektar. 

Program FKDB di sektor pertanian sendiri merupakan salah satu bagian integrasi dari Program FKDB On Farm yang sebelumnya telah dilakukan di berbagai Provinsi dengan komoditas unggulan yaitu padi, dan telah memberikan hasil berupa peningkatan produksi dan juga membantu para petani lokal dalam aktivitas budidaya melalui aktivitas pendampingan. 

Sehingga diharapkan program kemitraan tahap 1 di Lampung ini sendiri menjadi pelecut dalam gerakan ketersediaan pangan nasional yang melibatkan petani secara langsung. Petani penggarap pada program kemitraan ini adalah Emen Ruswandi dan Hapidin, yaitu Petani yang berdomisili di Bandar Harapan, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. 

DPD FKDB Lampung yang diwakili Faiz Daiman menyampaikan bahwa program ini merupakan program yang diharapkan membawa angin segar baik bagi para petani di Lampung, maupun percontohan buat wilayah lain. Untuk program budidaya singkong sendiri bukan hal pertama bagi DPD Lampung, karena sebelumnya telah dilakukan program percobaan untuk lahan seluas 2 hektare. 

Di sisi lain, Ketua Umum FKDB Bapak H. Ayep Zakiyang selalu optimis dengan membangun narasi kedaulatan pangan pasti terbukti menyatakan, kedaulatan pangan adalah kunci dalam pembangunan bangsa yang berdaulat adil dan makmur. “Menggandeng Petani adalah Jalan terbaik dalam pembangunan tersebut, karena petani sama halnya dengan penjaga tanah air Indonesia,” ungkap Ayep.

Semoga program kemitraan ini berdampak positif bagi kemandirian petani lokal, serta mendorong ketersediaan pangan baik secara lokal dan bisa diimplementasikan secara nasional.

sumber: Sukabumi Update