H. Ayep Zaki selaku Pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) dan Komisaris PT Bursatani Global Niaga bersama R. Umar Hasan S. selaku Direktur Utama PT. Bursatani Futura Andyta dan PJ Bupati Kampar H Muhammad Firdaus, S.E., M. M. meresmikan Pabrik Pupuk Batubara Futura terbesar di Indonesia. Peresmian Pabrik Pupuk Batubara Futura itu dilaksanakan di Desa Sei Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Senin (23/10/2023).
Acara Peresmian Pabrik Pupuk Batubara Futura yang diikuti Ayep Zaki juga turut dihadiri oleh mitra bisnis dalam dan luar negeri dari 7 Negara, yaitu USA, Nigeria, Zimbabwe, Malawi, Botswana, Kenya dan Indonesia. Adapun, masing masing perwakilan memiliki ketertarikan untuk mengadopsi teknologi pupuk batubara di Negaranya masing-masing.
Pj Bupati Kampar H Muhammad Firdaus berharap, dibangunnya pupuk batubara di Kabupaten Kampar ini dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kelangkaan pupuk di indonesia, terutama di Kabupaten Kampar.
Sementara itu, R. Umar Hasan S. penemu dan pemilik paten pupuk batubara menyampaikan, peresmian Pabrik Pupuk Batubara yang menggunakan teknologi pupuk batubara sendiri, akan meningkatkan sistem pertanian.
Mesin yang digunakan adalah mesin generasi ke-3, bukan hanya menghasilkan pupuk batubara yang selama ini diproduksi, tapi mampu menginkorporasikan unsur hara lain dan akan menghasilkan pupuk yang bernutrisi lengkap.
Oleh karena itu, dapat menjadi solusi bagi kerusakan tanah dan peningkatan produktivitas tanaman.
Peresmian Pabrik Pupuk Batubara Futura merupakan komitmen Ayep Zaki dalam meningkatkan kualitas produktivitas budidaya sektor pertanian. Tak hanya itu, melalui peresmian ini Ayep berkomitmen dalam membangun ekosistem pertanian dengan mengimplementasikan pupuk batubara di berbagai wilayah di Indonesia.
“Bukti nyata dari meningkatnya kualitas produksi pertanian menggunakan pupuk batubara dibantu dengan pupuk fosfat kreasi dan nutrisi lainnya adalah meningkatnya produksi jagung yang ada di Keerom, Papua disana sudah berhasil memproduksi rata-rata 70 ton jagung per hektar. Kemudian di daerah Riau sudah terbukti dalam musim El Nino ini produksi kebun sawit menghasilkan panen yang stabil. Begitupun juga pertanian yang ada di Sukabumi, Jawa Barat” Jelas Ayep dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/10/2023).
“Apalagi sekarang, Pemerintah mencanangkan produksi beras 35 juta ton, artinya harus memproduksi gabah kurang lebih sekitar 64 juta ton, dan hal ini disambut baik dalam implementasi untuk pengejaran target itu karena pupuk batubara dapat meningkatkan produktivitas tanaman hingga 30% lebih, tentu saja ini harus dilakukan secara bersama-sama Pemerintah untuk merealisasikan ini” Tutup Ayep.
Sumber: Sukabumiupdate.com
Recent Comments