PT. Azaki Food Internasional (PT. AFI) menyambut hangat kunjungan Lieutenant Governor of Nebraska, Joe Kelly, dan Director at Nebraska Department of Agriculture, Sherry Vinton, serta Agriculture Atase U.S. Embassy Jakarta ke Rumah Tempe Azaki Bogor, Jumat, 19 Juli 2024.

Rombongan Nebraska yang berasal dari berbagai sektor, termasuk Nebraska Department of Agriculture, Nebraska Farm Bureau, Nebraska Soybean Board, Tyson Foods, Wholestone Food, Halal Transactions of Omaha, dan University of Nebraska-Lincoln turut didampingi oleh perwakilan dari U.S. Embassy Jakarta, Jasmine Osinski, Country Director USSEC Indonesia, Ibnu Edy Wiyono, serta Perwakilan Pemerintahan Kota Bogor yaitu Kepala Dinas KUKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Drs. Firdaus M.Si, Pengawas Forum Komunikasi Doa Bangsa, Luthfi Nur Hanfan, Ketua Gakoptindo, Ayip Saripudin, dan para tamu terhormat dari berbagai sektor pemerintahan dan industri swasta.

“Selamat datang di Tempe Azaki Bogor dan terima kasih telah memilih Tempe Azaki sebagai salah satu tujuan kunjungan di Indonesia ini,” ujar Cucup Ruhiyat.

Dalam sambutannya, Direktur PT. AFI, Cucup Ruhiyat, mengungkapkan bahwa kunjungan ini seperti kunjungan balasan setelah perwakilan Tempe Azaki berkunjung ke Nebraska pada tahun 2017 dalam rangkaian acara Trade Team & Farm Visit to the U.S. yang difasilitasi oleh USSEC Indonesia.

Dalam perkenalannya dihadapan rombongan Nebraska, Cucup menyampaikan bahwa Tempe Azaki Bogor adalah bagian dari usaha binaan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang didirikan oleh H. Ayep Zaki pada tahun 2006 di Sukabumi, Jawa Barat,. Dimana Pabrik Tempe Azaki Bogor ini diresmikan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Mr. Song Yung Kim, pada bulan September 2023 dan merupakan salah satu pabrik tempe terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 135 ton per bulan.

“Pabrik ini telah menerapkan sistem jaminan mutu keamanan pangan dan sistem keberlanjutan, termasuk penggunaan pencahayaan alami dan sistem pengolahan limbah dengan digester biogas. Pabrik ini juga dibangun untuk memenuhi permintaan ekspor yang terus meningkat. Saat ini, Tempe Azaki secara rutin mengekspor tempe ke Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, Thailand, dan Amerika Serikat,” jelas Cucup.

Wakil Gubernur Nebraska, Joe Kelly menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tempe Azaki dan semua pihak yang telah mengundang delegasi dari Nebraska. “Terima kasih banyak telah mengundang saya dan Sherry Vinton, Departemen Pertanian kami, dan seluruh delegasi kami dari Nebraska. Kami di sini bertujuan untuk belajar dari Anda semua dan memperluas hubungan perdagangan antar negara kita,” ujar Joe Kelly.

Joe Kelly juga menyampaikan apresiasinya terhadap motto Tempe Azaki, “when healthy meet tasty”. Menurutnya, prinsip ini sangat sejalan dengan visi dan misi delegasi dari Nebraska.

“Ketika Azaki memiliki standar yang tinggi, maka kami akan sangat tertarik dan serius untuk bekerja sama, karena hal itulah yang kami cari,” tambah Sherry Vinton.

Kepala Dinas KUKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Drs. Firdaus M.Si, turut menyampaikan harapannya terhadap kerjasama ini. “Kami berharap kerjasama ini dapat membuka jalan bagi peningkatan produksi dan ekspor Tempe Azaki, sekaligus mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam sektor pertanian dan industri pangan.”

Country Director USSEC Indonesia, Ibnu Edy Wiyono, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada delegasi Nebraska yang sudah meluangkan waktu untuk datang ke Indonesia dan Rumah Tempe Azaki. “Kami sangat berterima kasih kepada delegasi Nebraska atas waktu dan perhatian yang diberikan untuk mengunjungi Indonesia dan Tempe Azaki. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mempererat hubungan dan menjajaki peluang kerjasama lebih lanjut,” kata Ibnu.

Sejak tahun 2015, FKDB menjalin kerjasama dengan Forum Tempe Indonesia (FTI), Gakoptindo, dan US Soybean Export Council (USSEC) Indonesia, dengan dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah, untuk meningkatkan pengembangan usaha tempe. Kerjasama ini berhasil mengembangkan usaha Tempe Azaki dengan cabang di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Kalimantan, Sumatera, Bali, Sulawesi, Ambon, hingga Papua.

Saat ini, Tempe Azaki memiliki 72 rumah produksi, 2 cabang pos pemasaran, dan 2 koperasi kedelai, dengan konsumsi kedelai mencapai 1.860 ton per bulan atau 22.320 ton per tahun, dimana 96,6% untuk pasar domestik dan 3,4% untuk ekspor.

“Kami sangat serius menggarap pasar internasional karena peluangnya sangat besar. Salah satu bukti keseriusan kami adalah pendirian kantor pemasaran di Mumbai, India, untuk meraih pasar di sana yang secara populasi akan menjadi yang terbesar di dunia,” kata Cucup Ruhiyat.

Visi Tempe Azaki adalah menjadi produsen tempe terbesar di dunia. “Kami percaya bahwa suatu hari nanti Tempe Azaki akan menjadi The King of Tempe around the world,” tambahnya. “Untuk itu, kami memohon doa dan dukungan dari semuanya agar Tempe Azaki dapat terus berkembang dan dikenal di berbagai negara, sehingga tempe yang merupakan warisan budaya Indonesia ini semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat dunia.”

“Tempe Azaki adalah bukti bahwa produk tradisional Indonesia bisa bersaing di pasar global. Dengan kualitas dan inovasi, kami optimis untuk terus memperluas jangkauan kami,” ujar Cucup Ruhiyat.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga untuk menjajaki peluang kerjasama yang lebih erat antara kedua belah pihak. Dengan fokus pada kualitas dan keamanan pangan, baik Tempe Azaki maupun delegasi Nebraska menunjukkan komitmen yang kuat untuk menyediakan produk makanan yang sehat dan aman bagi konsumen di seluruh dunia.

Sumber: Sukabumiupdate.com