Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim, meresmikan Pabrik Tempe terbesar di dunia milik PT Azaki Food Internasional pada hari ini, Selasa, 26 September 2023. Peresmian Tempe Azaki tersebut berlokasi di Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.

Peresmian Pabrik Tempe Azaki dilakukan oleh Sung Y. Kim (Duta Besar Amerika Serikat) bersama Dirjen IKMA Kemenperin RI-Reni Yenita, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor-Bapak Atep Budiman, S.STP.,MM., selaku perwakilan dari Wali Kota Bogor dan Ketua Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Drs. Sisno Adiwinoto, M.M.

Pabrik Tempe Azaki dibangun khusus oleh PT Azaki Food Internasional untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor dengan luas mencapai 1847 m2. Pabrik milik PT. Azaki Food Internasional ini siap memproduksi 4,5 ton tempe perhari.

Tempe Azaki merupakan binaan dari Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang sudah memiliki hampir seratus cabang rumah produksi tempe di seluruh Indonesia.

“Kami sejak awal berusaha berkontribusi untuk mengeksport budaya Tempe ke seluruh Dunia. Apalagi trend mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi khususnya protein terus meningkat pasca pandemic COVID-19. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk kita memasarkan Tempe dengan standar keamanan pangan yang lebih tinggi. Pabrik ini khusus kami buat untuk memenuhi tingginya permintaan ekspor sekaligus membuktikan bahwa Tempe sebagai produk warisan budaya bisa bersaing dan mendapatkan tempat bukan hanya di tanah kelahirannya, tapi di seantero dunia.” kata Cucup Ruhiyat, CEO PT Azaki Food Internasional, dikutip Selasa (26/9/2023).

Pabrik Tempe Azaki menggunakan penerapan konsep berkelanjutan dan didesain khusus untuk memenuhi standar pasar luar negeri. Hal ini karena berbagai negara memang memberikan prasyarat khusus untuk masalah pangan.

Sejak beberapa tahun terakhir, Tempe Azaki membidik khusus pasar ekspor, dibuktikan dengan produk yang telah menembus pasar Asia hingga Amerika.

PT. Azaki Food Internasional telah rutin mengekspor 35 ton Tempe perbulan ke Jepang, 15 ton ke Korea Selatan dan memasuki pasar Amerika Serikat sejak bulan Juni tahun 2023 ini. Sementara Cina dan beberapa negara Timur Tengah, masuk dalam proses yang sasaran ekspor pasar Pabrik Tempe Azaki selanjutnya.

“Tempe Azaki ini merupakan bukti kisah sukses dari kerjasama antara petani dan pengusaha tempe serta pemerintah. Tempe menjadi makanan favorit saya dan saya menyukai tempe lebih dibandingkan teman teman Indonesia saya. Rumah Tempe Azaki merupakan produsen tempe terbesar di dunia karena bisa memproduksi produk tempe dengan kapasitas lebih dari 4,5 ton per hari. Saya berharap RTA bisa menginspirasi UKM lainnya untuk naik kelas” terang Duta Besar Amerika, Sung Yong Kim.

Konsep berkelanjutan yang diterapkan di Pabrik Tempe Azaki tidak main-main karena perusahaan itu menginvestasikan dana yang tidak sedikit agar konsisten terhadap Keberlanjutan (Sustainability).

Di Pabrik Tempe Azaki, steam boiler memanfaatkan energi Biomassa, limbah yang dihasilkan juga dimaksimalkan untuk proses digester biogas.

Hampir seluruh kebutuhan listrik di Pabrik Tempe milik PT. Azaki Food Internasional juga memanfaatkan biosolar. Maka dari itu, menjadi hal yang wajar ketika Pabrik Tempe Azaki patut menjadi contoh bagi berbagai kalangan industri agar konsisten menjaga alam dengan memperhatikan faktor Keberlanjutan (Sustainability).

Tempe merupakan produk budaya kuliner asli Indonesia sehingga budaya konsumsi Tempe harus didorong terus untuk mendunia.

Kandungan gizi superfood satu ini, menurut ahli gizi, memang bukan panganan istimewa di Indonesia. Akan tetapi dalam berbagai lawatan promosi yang dilakukan oleh Azaki ke berbagai pameran di negara lain, ternyata Tempe sudah semakin dikenal.

Apalagi masyarakat di negara yang jauh lebih maju seperti Jepang dan Amerika hingga Eropa, mereka terkejut dan sangat antusias melihat nilai protein yang dikandung oleh Tempe, alhasil dianggap sebagai alternatif panganan sehat.

Komitmen Tempe Azaki menembus dan menguasai pasar panganan sehat dunia selama ini didukung oleh berbagai pihak, diantaranya Forum Tempe Indonesia, USSEC (U.S. Soybean Export Council), akademisi serta stakeholder terkait dari Pemerintah Republik Indonesia. Dukungan dari seluruh pihak terutama yang berorientasi pada ekspor, sangat dinantikan oleh produsen-produsen pangan.

Pemerintah kedepan diharapkan bisa mengoptimalkan ujung tombak ekspor Tempe Indonesia di ITPC (Indonesia Trade & Promotion Centre) yang berada di kedutaan-kedutaan besar kita di luar negeri. Hal itu diharapkan membuat Indonesia tak hanya dianggap sebagai pasar yang empuk tapi juga sebagai produsen pangan dunia.

Sumber: Sukabumiupdate.com